oleh

Eko Agusrianto: Era Pandemi, Komunikasi Efektif Sebagai Jalan Membuka Peluang Bisnis

Bengkulu, Pusaranupdate.com – Di era pandemi Covid-19 memaksa dunia harus bertransformasi dalam berbagai sektor memasuki era tatanan hidup baru, termasuk juga dunia bisnis. Sembari begitu, kita mesti lugas beradaptasi agar berjalan aman dan produktif dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Tanpa kita ketahui walaupun pandemi, berbagai sektor pun masih menawarkan efektifitas dan efisiensi luar biasa bagi dunia bisnis.

Banyak upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui peluang-peluang bisnis pada era pandemi Covid-19 seperti ini. Salah satunya ialah seperti melakukan seminar nasional yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Universitas Dehasen (Unived) Bengkulu yang mengangkat tema tentang pemahaman dalam membangun komunikasi efektif pada sektor bisnis di masa pandemi.(8/4/2021)

Mengundang narasumber-narasumber handal yang membidangi ahli komunikasi dan bisnis yakni Wakil Walikota Bengkulu yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Eko Agusrianto dan Coorporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro.

Diawali dengan penjelasan Kadis Kominfosan Eko Agusrianto, dirinya memberikan pemahaman terkait membangun komunikasi yang efektif.

“Peranan komunikasi di era pandemi sangatlah penting. Apabila komunikasi tidak efektif akan menimbulkan banyak dampak seperti perbedaan persepsi, tidak akuratnya infomasi, serta krisis yang berkepanjangan,” jelas Eko dihadapan para peserta seminar.

Seperti yang terjadi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) apabila tidak adanya komunikasi yang efektif tentu akan menimbulkan perbedaan persepsi, contohnya seperti adanya miskomunikasi, sehingga menyebabkan krisis dalam penanganan Covid-19.

“Seperti di Indonesia, apabila terjadi miss komunikasi, baik komunikasi nasional dan internal tentu akan ada kekacauan atau perbedaan persepsi. Maka dari itu, perbedaan tersebut akan menimbulkan krisis yang berkepanjangan. Jadi harus ada strategi dari kita dalam menangani resiko-resiko itu,” tambahnya.

Dibagian lain, Eko juga menjelaskan beberapa dampak yang terjadi akibat adanya pandemi Covid-19, terutama sektor bisnis.

“Pertama, banyaknya usaha dan UMKM banyak yang tutup dan hal ini berpengaruh sekali pada pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Kemudian, putusnya hubungan kerja yang membuang banyaknya krisis yang terjadi. Dan ini akan menjadi tanggungjawab pemerintah pusat maupun daerah, tetapi kedua pihak juga memiliki keterbatasan sosial akibat krisis ini,” tuturnya.

Selanjutnya, putusnya akses komunikasi bisnis, sehingga akan munculnya keanjlokan pada dunia bisnis dan harus menyesuaikan dengan dampak tersebut. Adapun banyak juga bisnis-bisnis yang dapat bertahan tetapi tidak maksimal peranannya.

Dengan lugas, Eko menjelaskan bahwa membangun bisnis di era pandemi harus memerlukan sistem dan komunikasi yang berkelanjutan.

“Membangun bisnis memerlukan komunikasi yang efektif dan berkelanjutan, karena hal ini akan mempengaruhi jalannya sektor bisnis, seperti dengan pelayanan kepada klien, memahami kebutuhan klien, selera klien. Itu semua dapat dipahami apabila komunikasi berjalan baik,” lugas Eko.

Menurutnya, dalam dunia bisnis, komunikasi menjadi urat nadi utama. Dengan strategi komunikasi bisnis yang tepat, bisnis di era tatanan baru ini akan terus berjalan, bahkan akan lebih produktif dibanding di era sebelumnya. Terobosan-terobosan baru yang terukur akan semakin mudah dijalankan bersama, secara internal maupun dengan para rekan bisnis, agar roda bisnis berjalan kencang.

“Kita harus memiliki kemampuan membaca peluang di era pandemi sesuai dengan kebutuhan khalayak yang akan terus menghasilkan pundi-pundi rupiah. Contohnya makanan siap saji, masker siap pakai dan terobosan lainnya dari berbagai sektor terkhususnya di sektor kesehatan dan kuliner, apa lagi di era pandemi, masyarakat akan berlomba-lomba untuk tetap safety, sehat dengan mengatur pola hidup sehat dari taat prokes hingga pola makanan yang teratur,” pungkasnya.

Penutup, Eko mengajak seluruh generasi milenial turut andil dalam peran penanganan Covid-19 yang harus ditingkatkan. Dengan melakulan penyebarluasan informasi tentang penanganan Covid-19, ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui media sosial (Medsos) dengan melakukan pemahaman membangun komumikasi efektif.

Sementara itu, Coorporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menuturkan bahwa di era pandemi pihak maskapai Lion Air telah melakukan komunikasi yang efektif dalam meyakinkan masyatakat.

“Boleh diketahui kita memiliki slogan “terbang itu aman” untuk meyakinkan para calon penumpang. Karena menurut laporan, banyak yang tidak mau terbang karena adanya pandemi Covid-19. Rumor-rumor, informasi hoak pun beredar di luar sana, sehingga membuat penurunan jumlah penumpang terkhususnya di Bengkulu,” jelas Danang.

Untuk itu, agar meyakinkan para penumpang pihak maskapai Lion Air Group memberikan pemahaman dengan komunikasi efektif agar tidak adanya persepsi yang salah.

“Banyak persepsi masyarakat yang salah tentang kita (Lion Air Group). Jadi, untuk meyakinkan hal penerbangan kami membuat skema dari hulu hingga hilir terkait persiapan penerbangan dari awal hingga sampai tujuan. Itu menjadi prioritas kami dalam rangka melakukan penerbangan tetap aman dan menyenangkan,” tambahnya.

Diakhir, pihak maskapai Lion Air Group menjelaskan beberapa pemahaman secara detail terkait sektor penerbangan.

Sebelumnya kegiatan seminar ini dibuka oleh Rektor Unived, dan dihadiri para Wakil Rektor, Dekan, Ketua Prodi di Lingkungan Unived, anggota DPRD Kota Bengkulu, dan undangan lainnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed